, ,

Masa Remaja Nabi Muhammad SAW

Rasulullah Muhammad SAW adalah manusia biasa seperti kita. Beliau mengalami masa kanak-kanak dan juga masa remaja seperti manusia lainnya. Beliau juga senang bermain sebagaimana anak-anak dan remaja lainnya saat itu.

Masa remaja adalah periode penting dalam pembentukan sifat seseorang. Masa remaja adalah masa peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Sebagai manusia, tentu Nabi Muhammad saw. juga mengalami masa tersebut. Perbedaan masa remaja Nabi Muhammad saw dengan remaja-remaja yang lain adalah sifat dan wataknya (akhlak). Bermain dan bekerjanya Nabi Muhammad saw senantiasa menjadi contoh teladan bagi remaja-remaja lainnya. Dengan demikian apa yang kita pelajari saat ini dapat menjadi teladan bagi anak-anak didik semua dalam kehidupan sehari-hari.

Masa remaja Nabi Muhammad saw. digunakan untuk hal yang baik. Kegiatannya adalah kegiatan yang membawa manfaat bagi dirinya dan bagi orang lain.

Masa remaja Nabi Muhammad saw. dilalui dalam sebuah lingkungan yang sangat baik. Walaupun beliau melewati masa remajanya tanpa didampingi kedua orang tuanya, namun Abu Thalib sebagai paman dan adik kandung dari ayahanda, telah mengambil alih fungsi orang tua dengan sangat baik. Abu Thalib memperlakukan Muhammad dengan penuh kasih sayang melebihi putranya sendiri. Rasa sayang yang ditampilkan tentu saja bukan sikap sayang yang memanjakan, tapi yang bersifat mendidik. Bersama pamannya, Nabi hidup dengan sederhana karena Abu Thalib adalah orang yang sederhana secara materi dan gaya hidup. Kesederhanaan itu membuat Nabi menjadi sosok yang mudah berempati pada kaum lemah, miskin dan terpinggirkan.

Nabi Muhammad saw. juga dikenal aktif dalam kehidupan sosial. Bila tiba bulan-bulan suci, kadang Nabi tinggal di Makkah dengan keluarga, kadang pergi bersama mereka ke tempattempat yang berdekatan dengan Ukaz, Majinnah dan Żul-Majaz, mendengarkan sajak-sajak yang dibawakan oleh penyair-penyair hebat. Beliau juga dikenal sebagai pekerja keras. Nabi melakukan pekerjaan yang biasa dikerjakan oleh mereka yang sebayanya.

Aktivitas Nabi Muhammad SAW Saat Remaja

Walaupun masih remaja, Nabi Muhammad saw. sangat rajin bekerja. Baik membantu pekerjaan rumah, maupun membantu orang tuanya (pamannya) dalam mencari nafkah. Di antara beberapa aktivitas dan prilaku Nabi Muhammad saw. dalam kehidupan masa remajanya yang tercatat dalam sejarah:

a.     Menjadi penggembala kambing.

Nabi Muhammad saw. menggembala kambing milik kerabat dan orang-orang Makkah ke sekeliling gurun untuk merumput. Gaji yang didapatnya diberikan pada pamannya.

b.     Berniaga ke negeri Syam.

Kaum Quraisy terbiasa bepergian ke Syam (sekarang Suriah) sekali setiap tahun untuk berdagang. Sebab, hal itu merupakan sumber utama untuk mendapatkan pekerjaan. Abu Thalib berencana untuk bepergian tanpa mengajak Muhammad SAW. Namun, atas desakan kemenakannya tersebut, akhirnya sang paman mengalah dan ini menjadi perjalanan Nabi ke Suriah pada usia 12 tahun.

Dalam perjalanan inilah keduanya bertemu dengan pendeta Nasrani bernama Buhaira yang melihat tanda-tanda Nabi terakhir pada diri Muhammad saw.

Nabi Muhammad saw. sangat bersemangat dan tekun dalam bekerja. Ia belajar cara berdagang dan melayani pembeli dengan baik. Sikapnya sopan dan ramah, wajah dan paras Nabi Muahammad saw.yang tampan dan bersih semakin membuat masyarakat di negeri Syam tertarik dan simpati kepada Nabi Muhammad saw. Berdagang Bersama pamannya ke negeri Syam merupakan pengalaman pertama Nabi Muhammad saw. Untuk berdagang. Selama ini, ia hanya tahu menggembala kambing di gurun pasir. Dengan sifat dan sikapnya yang baik sangat membantu pekerjaan tersebut.

c.      Ikut serta dalam perang Fijar.

Nabi saw. berpartisipasi dalam perang Fijar adalah bentuk sifat pemberani dari seorang remaja Muhammad. Fijar adalah peperangan yang terjadi antara keluarga keturunan Kinanah dan Quraisy dengan keluarga keturunan Qais yang bertujuan untuk Perang ini terjadi di Nakhlah sebuah tempat yang berada antara kota Makkah dan Ṭaif. Saat ini,usia Nabi sekitar antara 14-15 tahun. Pada usia yang demikian muda, maka keikutsertaan Nabi dalam perang Nabi dalam perang Fijar bukanlah ikut bertempur. Beliau hanya bertugas mengumpulkan panah yang datang dari pihak musuh ke garis kaum Quraisy.

d.     Ikut serta dalam Hilful Fudhul

Pada usia 15 tahun pula Nabi Muhammad SAW Ikut serta dalam Hilful Fudhul yaitu perjanjian kesepakatan oleh orang-orang Quraisy Makkah untuk membela dan melindungi orang-orang yang teraniaya dan menumpas orang-orang dzalim.


e.     Meninggalkan tradisi buruk.

Muhammad saw. menghindari semua perilaku buruk yang menjadi tradisi di kalangan pemuda seusiannya pada masa itu seperti berjudi, berzina, meminum minuman keras, berkelakuan kasar dan lain-lain, sehingga beliau dikenali sebagai As-Ṣadiq (yang benar) dan Al-Amin (yang dapat dipercaya). Semenjak kecil hingga remaja Nabi Muhammad Saw. sudah memiliki sifat tawaduk (rendah hati), tawasut (moderat), tasamuh (toleran), tawazun (seimbang), iktidal (tegak lurus). Sifat-sifat inilah yang membuat Nabi Muhammad disukai banyak orang (masyarakat Makkah), bahkan beliau dijuluki al-Amin (yang dapat dipercaya) karena akhlak dan sifat-sifat mulianya ini.

0 comments:

Post a Comment